Ayat EMAS : Wahyu 3:3 Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah ! karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, AKu akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu ! (SAMA DENGAN I Tes. 5:2)
Pengantar:
Jika disimak dari pasal awal kitab ini sebenarnya kitab Nabi Yoel ini ditujukan untuk para tua-tua secara khusus, dan secara umum tentunya kepada bangsa Israel. Bangsa yang menjadi umat pilihan ALLAH saat itu.
Nabi Yoel menuliskan hal yang juga sangat penting untuk diperhatikan oleh seluruh umat ALLAH saat ini. Dalam kesesakan hidup dan keterpurukan moral bangsa Israel, dengan segala perbuatan dosa mereka yang sangat menyakiti ALLAH membuat umatNya menjerit, meratap memohon belas kasih ALLAH atas curahan berkatNYa. Pertanyaannya adalah bagaimana kita mendapat berkat ALLAH dan apakah esensi dari berkat ALLAh sebenarnya ? Dalam kesempatan ini kita akan belajar bahwa pertobatan kita merupakan titik penting mendapat berkat yang sebenarnya, pertobatan dengan mempersilahkan Roh Kudus berkarya dalam hidup kita sehari-hari menjadikan berkat itu luar biasa.
SATU
Pada masa-masa sekarang, kekuatiran dalam menjalani rutinitas keseharian tanpa didasari mempengaruhi pikiran kita, pola pikir sikap dan gaya hidup kita.
Mau pergi kemana-mana takut karena dalam berita di media elektronik dan cetak diberitakan bahwa ada huru-hara, ada ancaman bahaya, dan sebagainya.
Nah, dalam hal ini anehnya kebanyakan orang senang sekali mengawali harinya dengan melakukan kepentingan badaninya dulu, ada yang baru bangun melihat cermin dan menghitung kerutan diwajah, ada juga yang menghitung ubannya tambah berapa. Kuatir dengan penampilannya.
Ada juga sih yang begitu melek mata lalu berdoa dan merenungkan firman Tuhan, hanya paket kilat alias doa pendek dan sekedar baca Alkitab tanpa merenungkannya. Ini aneh juga. Baca Alkitab satu dua ayat, tutup. Selesai. Lain halnya kalau baca Koran aduh kayaknya teliti sekali, lalu muncullah reaksinya entah sikap pesimis, apriori, menambah semangat atau bahkan menjadi ketakutan segalanya akibat reaksi dari berita yang dibaca atau nonton di tv . berita-berita yang menyeramkan, ada bom disana-sini, penculikan, menimbulkan kecemasan, berita kebutuhan pokok yang melonjak naik, kebutuhan hidup pokok menjadi sulit, dan lain-lain. Mau pergi ke kantor takut takut di perjalanan ada kesulitan, bahaya dsb., mau berbuat itu kuatir, mau berbuat ini ragu. Akhirnya ketakutan sendiri, dan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari mengikuti bisikan iblis. Demi terhindar dari kesulitan melakukan hal yang tidak terpuji, demi mendapatkan apa yang diinginkan akhirnya tidak mengindahkan kebenaran berdasarkan firman TUHAN, tetapi kebenaran menurut diri sendiri. Semakin lama semakin jauh melangkah, semakin jauh dari anugerah dan kemuliaan TUHAN, sehingga semakin pula kuatir dan takut, semakin tidak memiliki pegangan yang kokoh, tidak tahu harus mencari selamat kemana, dari malapetaka yang akan diterima.
Cari uang kemana ? susah, serba susah !
Akhirnya Kekuatiran-kekuatiran dan keinginan daging semakin kuat sehingga mendorong pada keadaan yang menjerat kita dan dosa semakin menguasai diri.
DUA
Padahal tahu dan selalu baca dalam Alkitab : janganlah kamu kuatir, jangan kuatir. (Mat. 6:25-34) Tapi…..
Begitulah jika baca ALkitabnya pas foto kilat express.
Begitulah jika doanya cukup trims Jesus Amin, mau makan trims Jesus amin, mau pergi ya trims Jesus amin, mau tidur ya sama, pokoknya itu doang, kadang-kadang hanya haleluya seringnya haleluuupa.
Lalu bagaimana dong menghadapi kehidupan hari-hari ini ? bagaimana dong supaya setidaknya merasakan nikmat berkat Allah dengan penuh syukur dan sukacita. Penuh syukur dan sukacita bukan penuh sukacita dan syukur. Tapi bersyukur dulu !!!
TIGA
Hal Pertama[1] dari keteladanan Nabi Yoel adalah bahwa dengan rasa syukurnya yang mendalam dan dalam kesukacitaanNya mengenal ALLAH, ia menikmati betapa indahnya anugerah ALLAH, betapa enaknya hidup dalam kasih anugerah dan kemuliaan ALLAH. Dan saat ini firman Tuhan melalui nabi Yoel ini berbicara kepada kita semua dengan kuasa Roh Kudus menyadarkan kita untuk segera Berbalik kepada ALLAH ! Kenapa ?
Karena sesungguhya DIA menunggu. Kenapa ? sebab sesungguhnya ALLAH menunggu anda dan saya. Menunggu kita untuk lepas dari penghakiman yang menghukum manusia dari dosa. Jangan terlambat, sebab ALLAH akan segera datang tanpa kita ketahui waktunya. (Why. 3:3). Oleh karena itu dikatakan dalam firman TUHAN (ay 12), sekarang juga…
Firman TUHAN berkata berbaliklah kepadaKU, karena memang kita sering membelakanginya, bahkan DIA dibelakangkan.
Yang kedua, ALLAH menginginkan anak-anakNYA kembali kepadaNYA. (Luk. 15:11-32). Lalu bagaimana dapat kembali menikmati kemuliaan dari ALLAH sedang manusia berdosa? Bukan Allah yang meninggalkan manusia tetapi manusia yang menjauh.
ALLAH kita tidak menjauh saat kita jauh, dan begitu pula jika dekat maka IA dekat. ALLAH kita senantiasa bersama-sama dengan kita.
Ada Lagu yang syairnya berbunyi “ aku jauh engkau jauh aku dekat engkau dekat” itu BIS PPD, itu BIS kota jauh dekat yah begitu.
ALLAH kita adalah ALLAH yang hidup. ALLAH yang senantiasa hadir bersama-sama dengan anak-anaknya.
ALLAH menunggu kita untuk segera datang kepadaNya. Pemisah hubungan kita dengan ALLAH adalah dosa, dan ALLAH telah memberi diriNya sendiri sebagai jembatan manusia kotor dan berdosa untuk dapat kembali kedalam pelukanNya.
Jika kita membaca ayat 12 dan 13[2] Tuhan sendiri yang berfirman kita harus datang dalam remuk hati dan benar-benar hancur di hadapan Tuhan. Dan yang terpenting adalah koyakkan hatimu….
Kita sering keras hati, kita sering keras berpendapat, kita sering keras merasa benar,…dan kita sering berkeras untuk tinggal dalam dosa….
Hati kita lebih condong ke dalam hal-hal yang tidak berkenan di hadapan ALLAH, penuh tipu daya, licik, sombong, dan mengikuti keinginan daging untuk memuaskan hati. Mencari kesenangan diri.
Melalui Firman Tuhan ini kita diajak untuk kembali melakukan ibadah dengan benar, kita diajak beribadah melalui berpuasa, meratap dan yang paling penting adalah menyesali segala perbuatan yang membuat kita lebih memilih tinggal di dalam dosa. Anda mau diberkati datang pada ALLAH sekarang juga, buka hatimu, dengan hati yang hancur kita datang memohon kepadanya meratapi dosa kita yang adalah kebodohan kita dan meninggalkannya. Bukan dengan mengoyakkan jasmani kita bukan robek baju, atau jubah bukan hanya harta yang diserahkan bukan keduniawiaan yang Tuhan mau, tetapi hati.
Tuhan Allah kita, Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.
Jika kita datang padanya niscaya Ia mengampuni kita, Ia akan memeluk kita dan menyanyangi kita, dalam bagian lain dalam firman Tuhan dituliskan bahwa Allah kita adalah Allah yang setia dan adil, dan Ia akan mengampuni dosa kita, menghapuskan kesalahan kita, hanya dengan mengakuinya dihadapan ALLAH, berbalik kepada-Nya, dan sesuai janji-Nya limpahan kasih-Nya akan turun kepada kita.
Yang Ketiga, [3] jika kita membaca dalam ayat 14 ada kata siapa tahu, dan kita juga baca ada kata menyesal di ayat sebelumnya, ALLAH tidak pernah menyesal hanya ini menggambarkan bahwa ALLAH menghendaki manusia ciptaanNya kembali kepadaNYA
Tentunya ‘siapa tahu’ disini bukan menghunjuk kepada pengertian bertaruh. Nabi Yoel mendorong umat Allah untuk bergerak dari kegelapan menuju terang. Firman Tuhan mengingatkan kita untuk segera berbalik dari kebejatan, dari lumpur dosa untuk menjadi orang yang menyerahkan diri kepada ALLAH sepenuhnya.
Korban bakaran dan sajian bagi Tuhan yang paling berkenan adalah hati kita.
Jangan senang TOMAT, bukan buah tomat, tapi Tobat lalu Kumat, sehari Tobat, 6 hari kumat. Susah ingat Tuhan, senang lupa Tuhan, senang ingat tuhan, susah ingat hantu.
Bagaimana berkat Tuhan tercurah bila iman kita setengah-setengah. Karena dalam ayat 18 ditulis TUHAN cemburu.
Terakhir, Ini merupakan jawaban dari persoalan kita selama ini, kesulitan yang harus kita tanggung. Firman Tuhan berkata : Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya.
Jadi dengan demikian tunggu apalagi, serahkan hatimu kepada Tuhan, bertobatlah sekarang,
[1] 12. “ Tetapi sekarang juga,” demikianlah firman TUHAN, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis, dan dengan mengaduh.”
13. Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.
[2] 12. “ Tetapi sekarang juga,” demikianlah firman TUHAN, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis, dan dengan mengaduh.”
13. Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.
[3] 14. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu.
AMIN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar