( tulisan ini juga dimuat di bloger filsafat tehologi yahoo )
Pemberitaan sebuah kejadiaan adalah hak yang wajar, apalagi sesuatu yang merupakan konsumsi khalayak ramai tidak boleh (tidak dapat) ditutup-tutupi. Menutup kemungkinan bagi semua orang menolak diberi uang, karena "apa yang dicari orang...uang" bukanlah sebuah nyanyian biasa.
Luar biasanya hanya karena 30 ribu rupiah saja, harus rela mempertaruhkan nyawa sekalipun. Reaksi decak keheranan, terharu, marah, dan decak yang tak jelas adalah juga wjar, biasa.
Luar biasanya untuk gopek (lima ratus rupiah) pun bertaruh nyawa, berdiri ditengah jalan, laksana seorang yang berwenang mengatur arus kendaraan, entah mau dibikin macet atau lancar yang penting "gopek dulu dong" mau memberi atau tidak, mau dibuat lancar yah "gopek" dulu, kalau engga boleh lebih dari segitu. Nah, kalau sudah begini "OGAH AH" mikirnya. Masalahnya pati akan berputar disitu-situ terus. Kompleks.
Hanya 30 ribu, hanya gopek, tapi apa yang terjadi bukan HANYA WACANA......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar